Selamat Datang di Situs Resmi KBRI Astana, Kazakhstan

  • Preview
  • Preview
  • Preview
  • Preview
  • Preview
  • Preview
Berita dan Peristiwa

15.08.2011

Budaya Ramadhan Indonesia Ramaikan Mesir

Untuk ketujuh kalinya keanekaragaman budaya Indonesia tampil dalam acara Ramadhan Lifestyle in Indonesia di Opera House Cairo (10/08). Indonesia mendapatkan prioritas pertama di antara beberapa negara yang tampil. “Ini merupakan cermin kedekatan antara kedua Negara,” tutur DR. Reda El-Wakil, Direktur Musik dan Budaya Opera House Cairo sebagai perwakilan dari Kementerian Kebudayaan Mesir mengawali pentas budaya tersebut.

Kali ini, melalui kepawaian pelajar dan mahasiswa Indonesia di Kairo, KBRI menyuguhkan rentetan kreasi seni yang dikemas dalam sebuah sajian apik. “Sajian tersebut berhasil memukau tak kurang dari 800 penonton yang sebagian besar adalah warga Negara Mesir,” demikian dikutip dari rilis berita KBRI Kairo.

Sebagai pembuka, beduk, yang merupakan ciri khas Islam Indonesia, ditabuh dengan rancak menggambarkan kegembiraan masayarakat Indonesia menyambut datangnya Ramadhan.

Angklung, budaya khas Jawa Barat dipadukan dengan music lain mengiringi lantuan lagu Jalan Cinta-nya Sherina, lagu Surgamu milik Pasha Ungu dan Ramahdan Ghana-nya Mesir, mendapatkan apresiasi meriah dari para penonton.

Tak kalah menariknya, kepiawaian mahasiswa asal Jakarta yang menampilkan tabuhan dan tarian sufi "Marawis" menyihir perhatian khalayak.

Para pelajar Sekolah Indonesia Cairo (SIC) pun tak mau ketinggalan, melalui tarian rebana diiringi lagu Allahu-nya Raihan, mereka terlihat piawai dalam menyuguhkan tampilan budaya. Selain itu, SIC juga menampilkan tarian Mesir.

Sepuluh personil mahasiswa yang tergabung dalam grup nasyid acapella "Da'I Nada" juga menyuguhkan tampilan yang menghipnotis para penonton. Rafa'e Geleng, paduan antara gebugan rebana dengan tarian perang yang dibawakan oleh mahasiswa asal Aceh menyedot perhatian seluruh penonton. Kerumitan dan ketepatan gerak, sebagaimana tari saman, membuat penonton tergeleng-geleng, heran dan salut dengan kreasi budaya ini.

Kembali lagi, tabuhan bedug dialunkan menggambarkan kegembiraan masyarakat Indonesia dalam merayakan berakhirnya bulan Ramadhan alias menjelang Idul Fitri, menandai berakhirnya suguhan kreasi keanekaragaman budaya Indonesia.

KUAI KBRI Kairo menuturkan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dengan Mesir. Selain itu, melalui acara ini Indonesia juga dapat mempromosikan keanekaragaman budaya ke-Islamannya. Ditambahkan, pentingnya meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin selama ini. Untuk itu ikatan emosional dan kerja sama yang baik antara kedua negara perlu senantiasa dibangun, terutama di kalangan generasi muda.

KUAI mengundang para hadirin untuk lebih mengenal Indonesia dengan belajar bahasa dan budaya Indonesia melalui Pusat Kebudayaan dan Informasi (PUSKIN) KBRI Cairo.

Iwan Wijaya, Counsellor Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Cairo, menuturkan bahwa kegiatan ini adalah promosi tahunan budaya Indonesia di Mesir dalam tema "Ramadhan Lifestyle in Indonesia" oleh KBRI Kairo yang sudah berjalan sejak 2004. Tahun ini, Pertunjukan diadakan di Opera House Cairo tanggal 10 Agustus 2011 dan sesuai rencana 12 Agustus mendatang kegiatan serupa akan ditampilkan di Opera Damanhur, salah satu provinsi di Mesir.

Hadir dalam acara tersebut, Direktur Festifal Internasional pada Kementerian Kebudayaan Mesir, Amir Nabih, Direktur Diplomasi Publik Kemlu Mesir, dan mitra kerja KBRI dari instansi pemerintah dan swasta lainnya.

Meriahnya tampilan kreasi budaya ini tak luput dari sorotan media massa. Saluran televisi at-Tahrir dan Nile TV terlihat menyorot acara dan mewawancarai beberapa pejabat KBRI Cairo. Selain itu terlihat pula beberapa wartawan media cetak dan media elektronik lainnya.

(sumber: KBRI Kairo/ed.Yo2k)

Kembali
Cetak